MAKALAH
HUMANISME BARAT
TIMUR DAN ISLAM
DOSEN
BADRUD TAMAM
Makalah ini
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PKN (Pendidikan Kewarganegaraan)
Disusun oleh :
Dianiati
Andi Pratama
Panca ariyanti
Yunita indraswari
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS FISIB
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013
==================================================================================
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana atas berkat rahmat dan ridho-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah umum PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) yang
berjudul “HUMANISME BARAT TIMUR DAN
ISLAM”. Makalah
ini berisi uraian paham huanisme di barat timu dan islam
Kami mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman dan dosen yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari jika dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu dengan hati yang
terbuka, Kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Bangkalan, 15 Maret 2013
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
I.II Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
II.I Definisi Humanisme
· Humanisme Barat
· Humanisme Islam
· Humanisme Timur
BAB III
III.I KESIMPULAN
III.II PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
==================================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kata humanisme
sendiri merupakan sebuah terminology yang terbentuk dari dua kata: Human yang
artinya manusia dan isme yang bermakna aliran. Menurut situs ensiklopedia
on-line Wikipedia.org, kata humanisme dapat didefinisikan menjadi berbagai
jalan pikiran yang berbeda untuk memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam
masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia.
Humanisme telah
menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai
seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal
yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu. Paham ini pada
awalnya berkembang di Eropa barat yang ditandai dengan bangkitnya zaman
Renaissance dan disusul dengan humanisme pada masa Aufklarung. Paham ini
mengangkat isu tentang hak asasi manusia yang pada masa pertengahan (dark ages)
dikekang oleh kaum gereja.
I.II Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang humanisme
2. Untuk
mengetahui tentang humanisme barat
3. Untuk
mengetahui tentang humanisme islam
4. Untuk
mengetahui tentang humanisme timur
==================================================================================
BAB II
PEMBAHASAN
II.I Definisi
Humanisme
Humanisme sendiri memiliki banyak
pengertian di antaranya aliran yang bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan
mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik paham yang menganggap manusia sebagai objek studi terpenting
·
aliran zaman Renaissance yang menjadikan sastra klasik (dl bahasa Latin dan Yunani)
sebagai dasar
seluruh peradaban manusia
·
kemanusiaan
ü
Humanisme menurut kamus filsafat
·
Memandang individu
rasional sebagai mahluk tertinggi
·
Memandang individu
sebagai nilai tertinggi
·
Ditujukan untuk membina
perkembangan kreatif dan moral individu dengan cara bermakna dan rasional
Humanisme Barat
Menurut
Ali Syariati humanisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan
pokok yang dimilikinya adalah untuk keselamatan dan kesempurnaan. Ia memandang
manusia sebagi mahluk mulia dan prinsip yang disarankannya didasarkan atas
pemenuhan kebutuhan pokok yang bisa membentuk species manusia (Ali
syariati;39;1992), Jadi jelaslah bahwasanya humanisme adalah aliran filasafat
yang berusaha mendudukan manusia sebagai pusat perhatian dari segala studi dan
bertujuan untuk mengangkat kemulian dan harkat manusia.
Ketika
buku-buku Ibn Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, lalu disebut sebagai
Latin Averoesm atau Averoesme Latin, rupanya pembagian antara khawâs dan awam
ini bagi orang-orang Eropa begitu impresif, sehingga mereka langsung mengambil
kesimpulan bahwa Ibn Rusyd sebetulnya membela adanya dua kebenaran, yaitu
kebenaran falsafi dan kebenaran agama, dan kedua-duanya tidak perlu dipersatukan.
Akibatnya mereka betul-betul membedakan antara ilmu dan agama. Itulah permulaan
dari sekularisme yang sampai sekarang masih bertahan di Barat. Ia juga muncul di dalam humanisme (paham kemanusiaan) di Barat,
karena humanisme adalah suatu paham yang mempercayai kemampuan manusia terutama
kualitas manusia sebagai makhluk. Kalau seorang Barat mengaku sebagai I am
humanist, maka itu sebetulnya almost I am a secularist, karena humanisme itu
juga berasal dari falsafah Yunani yang distimulir oleh Islam.
Berdasarkan argumentasi di atas, maka
secara geneologis paham kemanusiaan atau humanisme di Barat boleh dikatakan
mewarisi atau masih merupakan kelanjutan langsung dari pemikiran Islam yang
diintrodusir oleh Ibn Rusyd. Bergandengan erat dengan paham humanisme ialah
paham liberalisme, yaitu paham bahwa manusia pada dasarnya adalah baik. Itu
sebetulnya tidak lain adalah konsep fitrah dalam Islam. Baik paham humanisme
maupun liberalisme, keduanya tidak bisa diakomodasi oleh gereja, meskipun
sekarang ini tentu saja sudah bercampur baur karena semuanya sudah saling terpengaruh.
· Humanisme Islam
Islam mempunyai
pandangan yang unik dan komprehensif tentang kemanusiaan (Humanisme).
Pandangan Islam mengenai nilai—nilai kemanusiaan diawali dengan semangat
Pembebasan melalui konsep Tauhid. Yaitu pembebasan manusia dari segala seseuatu
selain kepada Allah. Menurut Nurcholish Majid Islam mempunyai konsep dan
efek konsep dari pembebasan Tauhid (Nurcholish Majid;72;1995). Kedatangan agama
Islam sebagai agama pembebas ketertindasan manusia dari penghambaan dunia
diungkapkan oleh Ali Syariati
Akhirnya datanglah
Islam, mata rantai terakhir yang menyempurnakan agama–agama dalam sejarah, yang
tampil dalm ajaran Tauhid dan kemenangan, yang menurut seorang prajurit
Islam adalah “mengajak manusia pindah dari kerendahan bumi menuju ketinggian
langit dan dari penyembahan manusia atas manusia kepada penyembahan
manusia kepada Tuhan Semesta Alam.
Salah satu wujud
dari humanisme dalam islam adalah adanya bagian dari syari’at islam yang
berorientasi sosial. Sebagiannya berupa perintah dan yang lainnya berwujud
larangan. Yang berupa perintah ada yang berderajat wajib dan ada yang sunnah.
Sedangkan yang berupa larangan semuanya berderajat haram.
Syari’at yang
berupa perintah diantara adalah zakat dan shadaqoh. Sedangkan yang berupa
larangan misalnya saja larangan berjudi, berzina, meminum khamr, ghibah, buruk
sangka, marah, mencaci, berbuat dzolim, dengki, mengadu domba, memakan riba.
Syari’at-syari’at ini berorientasi sosial karena nilai dan hikmah kemanusiaan
yang terkandung di dalamnya.
Adanya syari’at
berupa zakat dan shadaqoh merupakan bukti bahwa islam adalah agama humanis.
Karena dengan adanya syari’at inilah setiap muslim dituntut berjiwa humanis,
yang mampu merespon penderitaan yang dirasakan oleh mereka yang kurang
beruntung. Untuk kemudian mengulurkan tangannya. Sehingga mengejewantahlah
keimanan dalam dirinya dalam amal sosial. Karena kasih sayang islamlah, maka
islam menghendaki setiap muslim menyucikan jiwanya. Karena salah satu karakter
mendasar manusia adalah ketika ditimpa kesulitan ia berkeluh kesah sedangkan
jika ia dilimpahkan berbagai kenikmatan, ia kikir. Kecuali orang-orang yang
tersucikan jiwanya. Setelah manusia tersucikan jiwanya, maka akan muncul sifat
humanis dalam jiwanya. Karena jika seseorang selalu berkeluh kesah maka ia
tidak akan pernah berpikir untuk memberi kebaikan pada orang lain. Begitu pula
jika ia kikir.
Humanisme islam
dalam syari’at zakat dan shadaqoh dapat pula diartikan sebagai ruh agama ini
yang selalu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan bagi setiap manusia, dengan
cara mengurangi beban penderitaan yang dialaminya.
Begitu pula dengan
syari’at islam yang berupa larangan yang berorientasi sosial. Maka di dalamnya
terkandung pula nilai-nilai humanis. Dengan kebaikan dan kebahagiaan manusia
sebagai ladang orientasinya.
Islam melarang
perjudian karena di dalamnya terkandung berbagai keburukan yang mengahancurkan
nilai kemanusiaan. Perjudian akan menghilangkan rasa kasih sayang dalam diri
manusia karena ia tegak di atas semangat kedzoliman. Setiap orang yang berjudi
pasti menghendaki pihak lawan yang mengalami kekalahan. Sedangkan ia sendiri
membenci kekalahan itu. Hal ini tentu akan mendatangkan sikap permusuhan, dan
dendam untuk membalas kekalahan di lain waktu. Begitu humanismenya ajaran
islam, hingga islam selalu menghendaki kebaikan bagi manusia dan ingin
menjauhkan manusia dari sikap permusuhan, sejauh-jauhnya, seperti timur dan
barat.
Islam melarang
praktik riba dalam mencari penghidupan duniawi. Karena riba adalah sistem
ekonomi yang berpondasi kedzoliman dan keserakahan. Riba menghancurkan tatanan
persatuan, persaudaraan dan tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Ia
mengikis dan mengahancurkan rasa kasih sayang dalam jiwa manusia.
Riba membuat para
pemilik modal hidup berkecukupan bahkan bermewah-mewahan dari jerit tangis
orang yang terlilit hutang kepadanya. Karena semakin lama hutangnya kian
membengkak. Bunganya jauh melebihi modal yang dipinjamnya. Hingga kian sulitlah
hutangnya itu untuk terlunasi. Jika sampai puncaknya tak juga terlunasi
hutangnya itu, maka semua asset yang dimilikinya akan disita tanpa belas
kasihan. Tak perduli akan menjadi seperti apa kehidupannya nanti.
Islam melarang
perzinahan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Perzinahan menjadikan
tatanan hidup manusia hina seperti binatang. Hilang lenyap derajat kemulyaan
manusia. Banyak bayi lahir tanpa tahu siapa ayahnya. Banyak remaja melakukan
praktik aborsi. Banyak terjadi perceraian karena perselingkuhan. Banyak orang
bunuh diri karena frustasi ditinggal kekasih setelah dihamili. Banyak terjadi
pertikaian dan pembunuhan karena kecemburuan.
Islam mengharamkan
khamr karena ia melenyapkan akal sehat manusia. Dan menjadi cikal bakal aneka
kemaksiatan dan kedzoliman lainnnya. Khamr memicu permusuhan dan pertikaian.
Islam mengharamkan
ghibah, dengki, mencaci maki, suudzon, marah, adu domba dan sebagainya karena
ia mengikis bahkan mengahancurkan rasa kasih sayang dalam diri manusia.
Semua penjabaran
ini menjadi bukti empiris bahwa islam adalah agama humanis. Islam adalah agama
yang menghendaki kebaikan dan bukan keburukan. Keteraturan dan bukan kekacauan.
Keadilan dan bukan kesewenangan. Keseimbangan dan bukan ketimpangan. Kasih
sayang dan bukan permusuhan.
· Humanisme Timur
Sejarah kebudayaan
bangsa India telah dikenal sejak jauh sebelum abad masehi. India dengan
kebudayaan sungai Hindusnya, merupakan salah satu dari beberapa peradaban kuno
di dunia selain peradaban sungai Nil dan Messopotamia. Di India pula, tercatat
sebagai tempat lahirnya salah satu agama besar dunia yaitu Hindu. Agama yang
merupakan percampuran antara budaya asli India dengan bangsa Aria ini telah
diakui oleh dunia eksistensinya, dan dianut tidak hanya oleh bangsa India. Di
era modern, India juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan humanisme
khususnya di dunia timur. Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh pemikirnya,
dan tak salah rasanya jika penulis membahas ajaran-ajaran humanisme beliau yang
begitu dikenal oleh dunia dalam tulisan ini.
Kata humanisme
sendiri merupakan sebuah terminology yang terbentuk dari dua kata: Human yang
artinya manusia dan isme yang bermakna aliran. Menurut situs ensiklopedia
on-line Wikipedia.org, kata humanisme dapat didefinisikan menjadi berbagai
jalan pikiran yang berbeda untuk memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam
masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia.
Humanisme telah
menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai
seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal
yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu. Paham ini pada
awalnya berkembang di Eropa barat yang ditandai dengan bangkitnya zaman
Renaissance dan disusul dengan humanisme pada masa Aufklarung. Paham ini
mengangkat isu tentang hak asasi manusia yang pada masa pertengahan (dark ages)
dikekang oleh kaum gereja.
Di abad ke-20,
paham ini masuk ke dunia timur seiring dengan kolonialisasi yang dilakukan oleh
bangsa barat. Ironis jika dilihat bahwa proses masuk paham yang luhur ini
bersamaan dengan penjajahan bangsa barat terhadap bangsa timur termasuk India.
Namun humanisme itu hakikatnya tidak dikotori oleh itikat buruk bangsa
penjajah, paham ini dibawa oleh orang-orang yang cinta damai dan menjunjung
harkat martabat manusia untuk merdeka. Selain itu, paham ini juga dibawa oleh
anak bangsa terjajah yang menuntut ilmu di dunia barat. Oleh karena itu, akan
ada varian khusus antara humanisme di eropa barat dengan yang nantinya ada di
dunia timur.
Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma
Gandhi) lahir di Porbandar , Gujarat , India , 2 Oktober 1869 dan wafat di New
Delhi, India , 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun. Beliau adalah seorang
pemimpin spiritual dan politikus dari India yang sangat berpengaruh. Ajarannya
menekankan pada perjuangan kemerdekaan harkat hidup manusia dan pemberontakan
tanpa menggunakan kekerasan.
Ajaran Gandhi yang
pertama adalah Ahimsa. Kata Ahimsa berasal dari bahasa sansekerta yang berarti
tanpa kekerasan. Maksudnya adalah kegiatan melawan atas ketidakadilan dengan
tanpa kekerasan atau tindakan damai. Paham ini disarankan Gandhi kepada rakyat
India dalam melawan kolonial Kerajaan Inggris. Gandhi percaya bahwa perjuangan
dengan hanya kekerasan hanya akan menghasilkan korban berjatuhan lebih banyak
dari pihak rakyat India. Hal ini menilik persenjataan militer dan kekuatan kerajaan
Inggris yang sangat kuat di India sebagai negri jajahan yang sangat
menguntungkan. Namun perjuangan tanpa kekerasan ini bukan berarti hanya diam
berpangku tangan, rakyat India harus menggunakan strategi baik itu melalui
jalur resmi seperti kongres dan diplomasi-diplomasi politik. Ajaran Gandhi ini
tidak hanya berpengaruh di India. Di Amerika oleh Martin Luther King dan Afrika
Selatan yakni Nelson Mandela perlawan tanpa kekerasan ini juga menghasilkan
buah yang manis.
Ajaran Gandhi yang
kedua adalah Swadeshi atau cinta produk negeri sendiri. Hal ini dimaksudkan
oleh Gandhi agar rakyat India dapat hidup mandiri dan berdiri di atas kaki
sendiri. India merupakan bangsa dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia,
sudah barang tentu sumber daya manusia juga melimpah. Baik dalam sisi industri
atau manufaktur, India memiliki kekuatan yang memadai untuk mandiri. Selain
itu, hal ini juga dimaksudkan untuk rakyat India tidak menggunakan produk impor
khususnya hasil industri Inggris. Dengan cara ini, lama-kelamaan barang
industri Inggris akan tidak laku di India, sebaliknya industri lokal india
sendiri semakin maju.
Terakhir
yang akan dibahas di sini adalah Hartal. Hartal sendiri memiliki makna mogok
atau boykot. Sadar akan kekuatan buruh yang besar di India, Mahatma Gandhi
menyerukan mogok kerja bagi buru-buruh pabrik yang dimiliki Inggris jika
terjadi kesewenang-wenangan dari pihak majikan. Langkah ini dinilai Gandhi
cukup efektif untuk memberikan shock therapy bagi bangsa penajajah. Ketika para
buruh mogok, maka produksi akan terhenti
dan kerugian tertumpu
pada pihak pengusaha. Lebih jauh lagi,bargaining power rakyat India menjadi
terangkat dengan persatuan rakyat
India dalam melakukan suatu tindakan.
==================================================================================
BAB III
III.I KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa humanisme timur,
barat, dan islam pada awalnya bersumber dari islam yang menganggap bahwa manusia
pada dasarnya adalah baik. Itu sebetulnya tidak lain adalah konsep fitrah dalam
Islam. Karena
manusia merupakan objek studi terpenting yang
ditujukan untuk membina perkembangan kreatif
dan moral individu dengan cara bermakna dan rasional
III.II PENUTUP
Demikian tugas makalah ini saya
buat dan saya berharap pembaca sudi untuk member kritik ataupun saran yang
membangun demi sempurnanya tugas makalah ini.
==================================================================================
0 komentar:
Posting Komentar